Kila Beach Hotel Senggigi Room 330
Kunci elektrik ini yang menjadi salah satu kenangan yang menggetarkan |
Sejak malam sabtu, 20 Februari para bootcampers
persiapan mental dan fisik mengepak
semua perbendaharaan yang di bawa dari kampung halaman masing – masing untuk
memenuhi berbagai kebutuhan selama di Batu Hijau dan kini usai kegiatan perlu
di benahi agar tidak ada yang tertinggal.
Tapi biarlah hati kami semua nampaknya tertinggal di Town
Site, yaud . . . . ditinggal saja di
sana dengan semua catatan indah pastinya sangat berlimpah pengetahuan dan pemahaman tentang
dunia tambang.
Malam itu Bunda semalaman tidak dapat
memejamkan mata sejenakpun juga. Hiburan satu – satunya menulis dan menangkap
rasa ganjil yang menyelinap hingga ke syaraf – syaraf yang qaib dan sangat
abstrak tak tertafsirkan.
Hingga akhirnya adzan shubuhpun
bergema di seberang Town Site T3 – H10 mengisyaratkan kampung perkemahan mewah ini
tinggal beberapa menit lagi akan di tinggalkan,
dan entah cukup hanya seumur hidup sekali disinggahi.
Wallahu a’lam bishshowwab . . . !
Asyiik . . . . kami masuk dalam rombongan Pak Arie Burhanuddin |
Lobby ini yang menentukan arah mana kami menuju . . . . ada Do_Im terima kasih sudah diajak berpose di maree. Hatur Nuhuun pisan |
Pak Ary tentunya ekstra sibuk
mengatur berbagai hal dari yang termudah hingga yang tersulit, perlu diacungi lebih dari dua jempol untuk
semua upayanya hinggapun akhirnya kami
semua memperoleh tempat yang bermartabat di Kila Hotel Senggigi.
Donna Imelda tetap masih menjadi rekan sekamar
yang setia dan ceria, saat kami sampai di ruang peristirahatan semalam saja terasa aroma harum
dan rapi jali.
Ibu Dosen . . . betapa sibuk mengambil gambar semua sudut
ruang hingga detail, kamar mandir dan menggeser kursi – kursi yang ada di teras
belakanng hotel.
Baiklah . . . . silahkan
mendokumentasi dan mengabadikan salah satu kamar hotel di Senggigi bagian dari
kota Lombok dan Bunda ingin segera membersihkan diri juga sedikit minum air panas kendati perut masih
terasa penuh usai menyantap masakan khas Sumbawa yang di sambut dengan ramah
oleh Mbak Idayani sebagai Senior
Specialis Komunikasi di Green Asri.
Mbak Evi . . . dirimu ada disebelah sana . . . |
Hanya semalam, Alhamdulillah Ya Allah "nikmat mana yang engkau dustakan Intan ?" |
Saat sore tiba Mbak Do_Im mengajak
ke kolam renang, intinya sih sesudah itu
ingin menikmati sunset yang tidak kesampaian karena gelap dan cuaca
mendung, akhirnyapun kami menuju pantai
yang telah di booking khusus untuk para bootcampers PT. NNT
Menikmati keindahan pantai yang
kelabu menjelang suasana berangkat
malam, kami hanya mengisi ngobrol – ngobrol ringan,
menyantap hidangan
berkelas (sekolah kalee . . .) dengan Azmi,
Bang Ares, Kang Arief dan Mbak Evi yang juga sibuk cetrek
sana cetrek sini.
Bersama Azmi, Shouma juga Monik sempat menikmati beberapa lagu yang di bawakan Kakak Cumi
lumayan heboh . . . .
( salah satu keahlian Kaka memang menghibur adik2 . . . )
Terasa lelah mulai mengintai tubuh
khususnya mata dan fikiran, maka Bunda ingin segera kembali dan memang hari
hampir lewat isya, berpamitan dengan
para anak muda disekitar pantai demikian
juga kepada Mbak Do_Im.
Dan seperti biasa kunci kamar
selalu di pegang Mbak Do_Im disamping
sebagai Bunda seorang sepuh tidak ingin terbebani dengan mengingat – ingat
kunci termasuk selama hampir delapan hari di Town Site Do_Im juga dengan ringan serta maklum menjaga
kunci kamar menjadi tanggung jawab mulia bagi dirinya.
Pemandangan di seberang sana . . . tampak sangat resik, asri dan mm . . . |
“Bun, aku mohon maaf tidak bisa pulang barengan . .
. nunggu saudara mau ketemuan. Jangan
lupa aku dibukain pintu nanti kalau pulang ya . . . dan jangan terlelap”.
Pesan seorang Mbak yang sedikit
ketakutan khawatir tidur di emperan hotel.
Sambil menyerahkan kunci berbentuk
idcard atau bahkan seukuran atm, polos
saja Do_Im memohon . . . . . .
“Bunda . . . barengan dong, aku juga pengen pulang belum mandi sejak tadi
sore”. Sambung Mbak Evi malam itu.
Aiih . . . Mbak Evipun akhirnya ikut dan barengan menyusuri
jalan setapak yang asri dan tertata sedemikian rapih plus super bersih, suasana agak remang – remang namun kami
berdua berusaha mengingat – ingat perkiraan letak kamar kami masing – masing
; ancer – ancernya sesudah lobby entah
kearah agak ke timur.
( Jika salah arah, mohon di beri petunjuk )
Mbak Evi . . . hehehe saat di
Senggigi itulah kita agak sedikit khusyu’ ngobrol jadwal persiapan esok hari
dan tentang Desa Sade, baiklah Mbak
Bunda ngikut saja kemana rombongan hendak menuju.
Menyerah pada lupa, belum sempat duduk - duduk cantik yang pastinya sudah di bayar mahal |
Saat berpisah untuk menuju kamar
masing – masing, kami sesama emak - emak tanpa
rasa waswas sedikitpun yang ingin dikejar adalah melepas beberapa kewajiban, khususnya :
-
- Tidur
khusyu’ karena letih dan lelah . . . ( apa bedanya ? )
-
- Persiapan
besok menuju desa Sade
-
Ke Bandara
Lombok menuju Surabaya transit sekian
jam hingga 16.30
Menuju Bandung terbang jam 16.30
dengan pendaratan yang cukup menegangkan karena udara kota hujan deras,
sehingga pesawat muter – muter nunggu
hujan reda ( ajaib saja masih hidup . .
. )
Akh . . . ketemu putera – puteri tentu berharap berjumpa Bundanya.
Pasti mereka akan bertanya banyak
tentang perjalanan ke Tambang Batu Hijau,
dan semua apa yang di rasakan serta dialami dalam program Newmont
Bootcamp Bacth – V dari 14 – 22 Februari 2016
Suasana alam pegunungan, sangat menggoda untuk berlama - lama |
Kami berdua berpisah di pertigaan
yang berbeda arah, Mbak Evi ke arah
kanan sedang Bunda ke arah tengah lantai 2 sebenarnya tidak terlalu jauh dari
lobby, akan tetapi sebagai tamu yang hanya satu malam memang terasa asing.
Naik melangkah menuju lantai atas
sepi . . . hanya cahaya yang menguatkan dan seakan penduduk sekitar.
Saat menggunakan kunci elektrik . .
. . berulang kali lebih dari 13 kali ( tragis banget nii si Bunda . . . !! )
Selalu gagal . . .
Termenung memandangan sekitaran
hotel yang telah sunyi, pikiran melayang ke Mbak Evi pasti lagi di kamar mandi
tidak mungkin di telpon juga percuma.
Mau jemput Do_Im khan dia lagi
nunggu saudaranya, mubadzir juga harus jalan kaki sendirian menuju pantai dan
tempat berkumpul para Bootcampers.
Kirim sms ke siapapun di grup
rasanya aib . . . banget wong mereka tengah beristirahat, menyantap menu apapun
yang dihidangkan, menikmati lagu – lagu
yang di bawakan Kakak Cum tidak tega juga mengganggu kesenangan mereka semua.
Samar – samar ada suara seseorang berjalan di arah bawah . . . dengan girang mengamati berharap, bisik dalam hati “siiplaa . . . “ yakin dia petugas hotel dengan warna baju
cream meski agak gelap tetap masih tampak dikeremangan.
Berteriaklah si emak blogger . . .
mohon pertolongan.
Petugas hotel dengan ramah siap
membantu dan secara trampil menggunakannya kartu elektrik itu, tampak cahaya
diujung card kedip – kedip hijau sepertinya menertawakan diriku.
picture milik Do_Im wajah bantal hatur nuhun |
Setelah pintu terbuka, kartu diletakkan di kotak kecil putih dekat
pintu maka nyalalah ruangan kamar 330.
Lupa . . . ngasih tip sama
petugasnya, biarlah aku menyerah pada
lupa.
Bandung Ciburial Ahad 26 Jumadil
Awwal 1437 H / 6 Maret 2016 M
Hahaha..ya Ampuuuun bundaaa..
BalasHapusAku gak nyangka sepeninggalku bunda punya cerita heroic begini. Emang Bun, begitu masuk kamar aku langsung masuk kamar mandi. Badan lengket dari ujung kaki sampai ujung rambut...
Untung lah gak lama ya Bun...
Judul - nya Kucampak kan malu mm . . . . kalimat heroic - nya itu Mbak Evi ngga #nanggung.
HapusJudul nya kayak film horor ada tragedi di kamar 303
BalasHapusTersanjung ikh . . . ada blogger fomous dateng di maree. Horor - nya itu saat remang - remang . . . ngga bisa buka kunci
HapusHahaha..ya Ampuuuun bundaaa..
BalasHapusAku gak nyangka sepeninggalku bunda punya cerita heroic begini. Emang Bun, begitu masuk kamar aku langsung masuk kamar mandi. Badan lengket dari ujung kaki sampai ujung rambut...
Untung lah gak lama ya Bun...
Subhanallah, bundaaaaaa... maafkan dakuuuu. Kebayang deh, Bunda sendirian malam2 di depan pintu nggak bisa masuk. Duh bundaaaa... jadi cerita lucu ya sekarang
BalasHapushahahahaha . . . . . kisah ini sudah terlupakan karena langsung sibuk ngurus sana - sini lha tadi keingetan, sayang juga kalau tidak di beritakan.
HapusSubhanallah, bundaaaaaa... maafkan dakuuuu. Kebayang deh, Bunda sendirian malam2 di depan pintu nggak bisa masuk. Duh bundaaaa... jadi cerita lucu ya sekarang
BalasHapusNaa waktu di Senggigi karena udah pada capeee semua prioritas kita khan merem . . .
Hapusmemang kasian su Bunda itu dan perlu dikasihani
oh ya kasihanilah daku, berangkat ke . . .lupa.