Kearifan Lokal Menabung Emas Minimal Hanya Lima Ribu Di Pegadaian
Siapa Mau Nabung untuk dapatkan Emas Murni |
Lintah Darat
Panitia Road Blog Bandung disamping
memberitakan lewat grup Blogger BDG kegiatan
yang akan diselenggarakan pada Sabtu 14
Mei 2016 kemudian memberitakan via e_mail baik tentang undangan dan disusul
kemudian rundown acara. Terima Kasih Kaka Panitia.
Acara cukup padat merayap memang
rundown sudah diterima namun tidak di baca (salah siapa, panitianya sudah baik
sekali ) dan tidak begitu memperhatikan juga kalau mau ada Pegadaian eaa . . .
Menyimak presentasi yang di
sampaikan, terpampang di fikiran kata pegadaian banyak kisah tragis di
balik kata itu yang sempat penulis alami bukan karena berurusan dengan
pegadaian justru berurusan dengan nasabah pegadaian tradisional datang kepintu
– pintu ala ala tok tok wow yang bunganya berlipat lipat ganda mencekik
rakyat miskin atau membunuh perlahan dulu sich populer juga di sebut lintah
darat.
Lintah darat ini melakukakan operasi
kerumah – rumah berdasar survey tim mereka yang lumayan canggih kendati dahulu tidah ada
handphone boro – boro android alah Kakak . . . . tidak secanggih masa kini tapi
mereka nyebar informasi secepat kilat dimana -
dimana saja orang miskin yang lagi emerency butuh fullus, mereka muncul kesannya mirip – mirip dewa
namun sesungguhnya mereka itu Iblis.
Pembinaan
Majlis Taklim
Menanda Tangani Pembukaan Rekening Tabungan Emas, pict : dokpribadi |
Lima tahun yang lalu disalah satu
Majlis Ta’lim penulis di minta oleh koordinator
jamaah agar membahas tentang
‘riba’ demikian tanpa berfikir matang sore itu di bahaslah dalam Masjid
yang masih dalam proses penyelesaian.
Penulis menjelaskan dalam suasana riuh yang tidak biasa dari sekitar
lima puluh ibu – ibu yang biasa hadir dengan tingkatan usia yang cukup variatif
rentang usia 25 – 85 tahun, dalam kesempatan satu jam penuh di bahas secara
rinci plus tanya jawab dan diskusi.
Riba dalam realitas kehidupan sosial
sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup seseorang bahkan keluarga dan tentu
saja negara akan tercekik hutang riba,
definisi dalam kaidah agama dirinci dengan maksud agar jama’ah yang
hadir faham dan mengerti.
Dalam tinjauan bahasa riba = dziyadah (tambahan) maksudnya adalah tambahan atas modal baik
penambahan itu sedikit atau banyak tentu
saja ini jadi perbincangan cukup panas,
sehingga dalam majlis ada yang menyimak dengan khusyu’ sebagiannya buka
forum sesama mereka.
Lanjut saja pembahasan disore itu
cuek bebek dengan yang membuka forum pribadi, berusaha menarik perhatian bagi
beberapa Ibu yang tetap fokus pada kajian.
Jika kita menelaah beberapa buku
yang mengkaji tentang riba dalam konteks ajaran Islam sepertinya hampir semua
sepakat bahwa riba tidak boleh satu suara haram akan tetapi ada beberapa pandangan moderat
yang mengatakan contoh :
“bila bank baik milik pemerintah
atau swasta itu dikategorikan haram
sesungguhnya haram dalam salah satu
pandangan kalau digunakan uang nya untuk
proses kegiatan konsumtif, jika untuk
membiayai kesehatan pendidik atau untuk usaha produktif maka itu yang tidak diharamkan”.
Intinya :
Riba diharamkan oleh seluruh agama
samawi, dianggap membahayakan oleh agama
Yahudi, Nasrani dan Islam.
Di dalam Perjanjian Lama :
“Jika kamu
mengqiradhkan harta pada salah seorang putera bangsaku jangan kamu bersikap
seperti orang yang menghutangkan; jangan
kau meminta keuntungan untuk hartamu”. Ayat 25 fasal 22 Kitab Keluaran. (p. 117)
Konsep ini tentunya terkait dengan
lebih utama menjaga persaudaran di bandingkan dengan akumulasi atau penumpukan
harta, yang menjadikan seorang manusia super rakus, demikianpun dalam Kitab Imamat.
“Jika saudaramu
membutuhkan sesuatu maka tanggunglah.
Jangan kau meminta darinya keuntungan dan manfaat”
Ayat 35 fasal : 25 Kitab Imamat
Kecuali itu orang – orang Yahudi
tidak mencegah riba dari orang yang bukan Yahudi, seperti apa yang dikatakan dalam ayat 20
fasal 23 Kitab Ulangan. Dalam kaitan ini
Al Qur’an menjawab mereka seperti pada
surat An Nisa (4) : 16
“ . . . dan disebabkan mereka memakan riba padahal
mereka sesungguhnya telah dilarang darinya”.
Di dalam Kitab Perjanjian Baru :
“Jika kamu
mengqiradhkan kepada orang yang kamu mengharapkan
bayaran darinya, maka kelebihan apa yang
di berikan olehnya. Tetapi lakukanlah
kebaikan – kebaikan dan qiradhkanlah tanpa mengharapkan pengembaliannya dengan
begitu pahalamu berlimpah ruah”. Ayat
34, 35, fasal 6 Injil Lukas. (p.117 )
Berdasarkan nash ini, para gerejawan mengharamkan riba secara
total. Scubar berkata :
“Sesungguhnya orang yang
mengatakan riba bukan maksiat, ia
dihitung sebagai orang atheis yang keluar dari agama”.
Paus Pius berkata : “Sesungguhnya para pemakan riba, mereka kehilangan harga diri / kemuliaan
dalam hidup di dunia dan mereka bukan orang yang pantas dikafankan setelah
mereka mati”.
Al Qur’an menyinggung masalah riba
di berbagai tempat,
tersusun secara
kronologis berdasar urutan waktu :
QS. Ar Ruum (30) : 39
QS. Ali Imran (3) : 130
QS. Al Baqarah (2) : 278 dan 279
Usai pembahasan yang lumayan panjang
dan melelahkan, memang terasa agak ganjil pertemuan dan pembahasan kali ini,
setelah beberapa pekan menelusuri penyebab keriuhan dalam Majlis ini baru
terungkap bahwa umumnya masyarakat disini hidup dari uang yang di tebar para
lintah darat itu seakan mereka tidak punya pilihan.
Hingga kini penulis masih tetap
setia membina Majlis ini, namun berusaha menghindar pembahasan tentang riba secara khusus dan rinci karena jelas akan menumbulkan kegaduhan, kajian tentang riba cukup diselipkan saja sebagai proses penyadaran tentang pentingnya menjauhi riba dengan salah
satu solusinya membangun koperasi yang lebih aman, memang pemerintah harus hadir di tengah –
tengah mereka bagus dan mendukung adanya Program Sahabat Pegadaian ( Costumer
get Costumer ) penulis
beranggapan konsep ini cocok di terapkan di tengah – tengah masyarakat seperti
Majlis Taklim yang tersebut.
Pegadaian Mengatasi Masalah Tanpa Masalah |
Eksekusi Rumah
Tinggal Sebagai Barang Jaminan
Kisah tragis lainnya adalah seorang saudara jauh
yang terkena deadline eksekusi rumahnya, entah alasan apa sehingga penulis yang dijadikan sandaran
bagi dirinya untuk menutupi hutang – hutang yang setiap hari membengkak seperti
cancer ganas.
Penulis dikejar kejar siang malam, di
tilpun selama satu bulan penuh lari kemanapun dikejar by handphone, sedihlah Kakak merasakan seperti buronan satu sisi ingin menolong
tidaklah mungkin uang sejumlah wow bingits boro boro menolong dirinya, diriku
saja tidaklah mampu menyiapkan uang sejumlah enam puluh satu bulan cash saat itu
jaman satu dolar 8000 ; lalu . . . lari
dan lari menghindarinya karena sudah menolak dengan halus adalah salah satu
cara orang timur berbasa – basi,
sangat tidak masuk akal untuk situasi rumit
ini.
Menolak dengan bicara secara menggunakan logika dan demikian berulang ulang penolakan yang penulis lakukan lha
koq tidak mempan ya.
Ijab Kabul dengan salah seorang petugas, pict : dok.pribadi |
Menolak dengan cara menghindari berjumpa tatap muka dengan korban lintah darat dengan cara pergi - pergi dari rumah berlari lari seperti The six million dollar man,
jiaah . . . lebay nyak ( sumpah serius ini bukan fiktif dan pengalaman ruhani yang tersimpan kuat gegara lintah darat ).
jiaah . . . lebay nyak ( sumpah serius ini bukan fiktif dan pengalaman ruhani yang tersimpan kuat gegara lintah darat ).
Kisah ini jauh dari dramatisasi,
karena sesungguhnya operasi lintah darat itu menyusuri masyarakat yang rentan
kemudian mereka sebagai korban yang tidak berdaya mencari perlindungan kemanapun mereka bisa, bukan sial jika
kemudian penulis selalu menjadi sandaran para korban, yang sial adalah disaat
mereka butuh pertolongan harusnya bisa menolong akan tetapi sebagai rakyat yang sama - sama dhu'afa tentu saja penulis tidak memiliki finansial yang memadai. Hai hai . . . pemerintah ada dimana
. . . dirimu ? atau adakah Malaikat di tengah mereka.
Marketing Dampak
Lintah Darat
Penting sekali penulis ungkapkan salah seorang korban yang secara tidak langsung dari modus operasi lintah darat di negeri ini, adalah kisah Ibu Hj. Susi dan Pak Haji Rachmat Buchori yang bingung dan kebingungannya di share kepada penulis.
Penting sekali penulis ungkapkan salah seorang korban yang secara tidak langsung dari modus operasi lintah darat di negeri ini, adalah kisah Ibu Hj. Susi dan Pak Haji Rachmat Buchori yang bingung dan kebingungannya di share kepada penulis.
Beliau berdua terbilang hidup cukup dan
mapan dengan rumah gedung, halaman luas mereka juga memiliki sejumlah tanaman diantaranya pohon sukun
yang berbuah sepanjang masa tanpa mengenal musim baik di goreng atau
direbus rasanya manis serta pulen, memang Pak Haji gemar bertanam pohon - pohon langka.
Halaman parkir milik mereka bisa
digunakan sekitar enam mobil, kolam ikan menjadi salah satu aset dalam kehidupa Pak Haji, beliaupun sangat mengutamakan pendidikan bagi putera dan puterinya.
Salah seorang puteri tertuanya ada yang sekolah di Jerman jurusan komunikasi, si bungsu kuliah di kedokteran UNPAD, Pak Haji beserta istrinya memiliki citra sebagai orang kaya yang sangat dermawan kendaraan harian fourtuner plus mobil operasional box mengangkut macam – macam hasil kebun.
Keluarga ini tanpa mereka sadari hidup dalam komunitas masyarakat yang terjerat hutang dari para rentenir, karena dikenal dermawan inilah sehingga timbul berbagai masalah dalam perjalanan hidup keduanya dan penulis secara tidak langsung akhirnya penulispun kecipratan masalah penyakit dari lintah darat yang merepotkan.
Salah seorang puteri tertuanya ada yang sekolah di Jerman jurusan komunikasi, si bungsu kuliah di kedokteran UNPAD, Pak Haji beserta istrinya memiliki citra sebagai orang kaya yang sangat dermawan kendaraan harian fourtuner plus mobil operasional box mengangkut macam – macam hasil kebun.
Keluarga ini tanpa mereka sadari hidup dalam komunitas masyarakat yang terjerat hutang dari para rentenir, karena dikenal dermawan inilah sehingga timbul berbagai masalah dalam perjalanan hidup keduanya dan penulis secara tidak langsung akhirnya penulispun kecipratan masalah penyakit dari lintah darat yang merepotkan.
Pada awalnya mereka berusaha
menutupi utang satu dari penduduk di lingkungannya, pada hari lain muncul dua orang eh lama – lama menjadi duapulu tiga
puluh . . . semua butuh di tolong,
sebagai orang yang cukup peduli pada problem sosial akibat lintah darah
maka mereka berdua mencari solusi.
Pak Haji dan istri membuat usaha dan
melatih semua korban lintah darat ini agar tidak menggantungkan diri dari uang uluran tangan mereka berdua, tentu saja apa yang beliau lakukan
tantangannya adalah mental SDM yang di bangun dalam situasi kemiskinan plus
kemalasan dan konsumtif aduh . . . Kaka nasib rakyat empat miskin lima sempurna malasnya. ( Istilah empat sehat lima sempurna ini terkait makanan sehat)
Membina dan melatih etos kerja salah satu persoalan yang otomatis bukan hal sepele, persoalan berikut kerupuk basreng yang di hasilkan saat hasil olahan
harus dipasarkan siapa yang harus bergerak.
Pak Haji membujuk rayu agar penulis
yang memasarkan produksi dari anak buahnya yang korban para lintah darat, waduh singkat cerita dipasarkanlah produk
mereka di Car Free Day Dago setiap hari
ahad, di war war ke keluarga tentu ini muncul persoalan baru lagi bagi kami
sekeluarga.
Demikian tiga kisah yang diungkap
disini ketiganya menimbulkan trauma tersendiri bagi keluarga penulis akibat praktek lintah darat, yang dampaknya
tidak hanya mereka yang terlibat langsung juga orang disekelilingnya diriku dan
keluarga terimbas kerepotan massal mau tidak mau ya harus mau Kaka . . .
Pastilah pemerintahpun tidak menutup
mata, penulis yakin munculnya pegadaian dengan salah satu program yang menjadi primadona adalah pegadaian emas harapannya benar – benar menjadi salah satu
solusi hebat dan penting kita syukuri bersama dan memang dengan komitmen :
Mengatasi Masalah Tanpa Masalah
yang
terbayang dalam benak penulis pegadaian ini menjadi wakil pemerintah yang
di butuhkan oleh masyarakat di akar rumput,
karena apa yang penulis alami kemudian di ungkap disini adalah bagian
terkecil dari persoalan besar bangsa ini.
Kemudian beberapa program yang ada
di pegadaian, yaitu :
-
Kredit Mikro Pegadaian ( Solusi Handal Pengembangan Usaha)
Walaupun di Indonesia ini telah
tumbuh berbagai lembaga keuangan baik konvenssional ataupun syariah penulis
beranggapan pegadaian lebih care dalam masyarakat di akar rumput sehingga salah
satu program menarik, seperti pinjam 1
(satu) juta bunga hanya Rp 10.000 / bulan cukup mudah di fahami dan persyaratan
tidak terlalu berbelit, yaitu :
- - Memiliki Usaha UMKM
- - Foto Copy KTP dan KK (kartu keluarga)
- - Memiliki agunan kendaraan bermotor ( (BPKB asli, Foto Copy STNK dan Faktur Pembelian)
Tentu saja pegadaian ditantang untuk lebih
bersahabat dengan rakyat sehingga apapun yang menjadi ketentuan atau persyaratan semoga masyarakat mampu dan
bisa memenuhinya tidak menimbulkan kesan mempersulit dan mencekik sebagaimana praktek lintah darat yang telah marak dan kita faham tentang keganasan mereka.
-
Pegadaian
Investasi Emas Batangan ( Solusi Tepat Investasi Masa Depan )
Untuk masyarakat kelas tertentu emas
memiliki tempat khusus, sehingga cukup strategis pegadaian meluncurkan program
ini dengan beberapa keuntungan, diantaranya :
1.
Cicilan flat perbulan tidak terpengaruh harga.
2.
Dijamin keaslian karat dan gramnya
3.
Pembelian bayback yang kompetitif
4.
Bisa dikonsinyasikan di pegadaian
Yang perlu menjadi pertimbangan penulis untuk berkontribusi membukan rekening di pegadaian berdasrkan apa yang di ungkapkan dalam brosur bahwa
harga logam mulia cenderung stabil ; logam mulia di terima di semua kalangan ; logam mulia mudah diuangkan dengan resiko investasi sedang.
harga logam mulia cenderung stabil ; logam mulia di terima di semua kalangan ; logam mulia mudah diuangkan dengan resiko investasi sedang.
-
Pegadaian
Tabungan Emas ( Cara Mudah Punya Emas )
Keinginan memiliki emas, penulis rasakan bukan hanya dominasi kaum perempuan kaum lelakipun tidak sedikit yang tertarik memiliki benda ini apakah batangan atau telah menjadi perhiasan, jika kemudian pegadaian memiliki program tabungan
Pegadaian Emas dan penulispun telah tertarik mendaftar di booth RoadBlogBDG diantara jeda saat acara berlangsung, data utama yang penting yaitu :
Keinginan memiliki emas, penulis rasakan bukan hanya dominasi kaum perempuan kaum lelakipun tidak sedikit yang tertarik memiliki benda ini apakah batangan atau telah menjadi perhiasan, jika kemudian pegadaian memiliki program tabungan
Pegadaian Emas dan penulispun telah tertarik mendaftar di booth RoadBlogBDG diantara jeda saat acara berlangsung, data utama yang penting yaitu :
Nama : Intan Rosmadewi
No KTP : 320 406 540 36 20003
Tentu mendaftarkan diri dengan identitas namadan copy KTP semua persyaratan di bantu sepenuhnya oleh para petugas dalam keadaan sadar dan bahagia bisa punya satu
harapan memiliki tabungan emas untuk puteri cantik kami, karena :
Aman dititipkan
di pegadaian
Sebagaimana masyarakat faham dan
yakin menggadaikan emas di pegadaian rasanya belum pernah mendengar
berita hilang agunan emasnya saat
seseorang menggadai emas . . .
ngga tuh ! Pegadaian di kenal
keamanannya bila masyarakat menitipkan emas.
Ringan bisa
menabung dengan dimual Rp 5000
Ketentuan ini, bagi penulis mengakomodir salah satu kearifan
lokal bayangkan satu mangkok ba’so saja sudah melebihi harga limaribu rupiah
lalu ramahnya pegadaian membuka diri dengan uang yang relatif bisa dijangkau
kalangan grassroot
Mudah karena
dapat di jual kembali
Emas memang investasi yang bersahat
untuk semua kalangan masyarakat karena bisa dijual kapanpun juga.
-
Sahabat
Pegadaian ( Costumer get Costumer )
Program sahabat pegadaian costumer
get costumer adalah program yang memberikan ruang kepada siapapun yang memiliki
ketrampilan mengajak dan upaya dari pegadaian dengan iming – iming menggiurkan, ini penulis anggap sebagai motivasi agar
masyarakat bisa kembali berakrab ria dengan pegadaian.
Tentu saja apa yang diharapkan oleh
pemerintah dimana pegadaian bisa disosialisasikan dengan lebih gencar lagi,
harapan kita semua sedikit demi sedikit bisa mengikis habis praktek praktek
lintah darat yang jelas meruntuhkan sendi – sendi kehidupan sosial.
Pegadaian semoga menjadi solusi di
akar rumput.
Referensi :
Sayyid Sabiq. Fiqih Sunnah Jilid 12-13-14
cet.8. 1996
Bandung : PT. Alma Arif
#sahabatpegadaian
OJK – Ototitas
Call Center : 021 8581162
02180635165
Waah bunda udh beres lagi nih.. kerenlah, semoga menang ya bund
BalasHapusAmiin. Teteh Bunda di doakeun hahaha anu LPS Kompasiana hilap manawi ping 21 ternyata tgl 16. Amphuun
Hapusmemang kayaknya menabung emas inni salah satu alternatif investasi masa depan
BalasHapusIyaa Kang percanten. Nuhuun
HapusMemang kalo yang sibuk dan nggak jago ngolah investasi mah, mendingan kana emas keun we cicsna. Tulisan tentang lintah darat bikin miis, bun.
BalasHapusIya Bhai . . . masih banyak lho fenomen lintah darat kasian rakyat miskin jika mereka tidak hadir di tengah2 mereka.
HapusAdanya pegadaian memang untuk membasmi si lintah darat ya Bun.
BalasHapusBerharap tidak menderita berjamaah
HapusBundaaaa TOP BGT deh pokoknya :*
BalasHapusWah, Bunda mani kumplit...
BalasHapusKeren iiiih pisan
Iya, inovasi dalam bidang apapun memang sangat diperlukan. #keren, Bunda. Sukses selalu ya
BalasHapusAsik ya, sekarang bisa investasi emas dari jumlah yang terjangkau. :)
BalasHapusKebijakan Pemerintah yang sangat bijaksana, keren. Bunda suka menabung emas walau hanya sedikit - sedikit saja.
HapusInvestasi emas memang pilihan yang pas juga ya mba :)
BalasHapuspass bingits ya Mbak, saya bersemangat sekali menabung emas di pegadaian
Hapus