Kembali Berjumpa Erlina Ilyas Mukimin Di Sidney
Berjumpa Nilai Yang Teramat Berharga (pict : dok.Erlina_Ilyas) |
Senin 24 Oktober 2016 M
Bersyukur pada – Nya bisa berjumpa Erlina Ilyas setelah
beberapa pekan sebelumnya berkomunikasi via FB, dan saling berkirim sms juga
tilp.
Kami memang teramat di mudahkan
dengan adanya perkembangan teknologi sehingga komunikasi berjalan sedemikian lancar.
Dua Sahabat Terpisah Benua (pict : dok.pribadi) |
Sementara menunggu Erlina dan saling
berjanji akan ketemuan di Mesjid Salman ITB tempat yang paling strategis bagi kami
berdua, perjalanan dari Ciburialpun
tidak terlalu mengalami hambatan yang berarti saat menggunakan angkot menuju
Pasar Simpang dan lanjut dengan jurusan Kalapa Dago.
hot capuchino BMC - Kurang panas (pict : dok.pribadi) |
Sebagaimana di tunjukan oleh supir
Bunda turun di samping rumah sakit Boromeus dan berjalan beberapa ratus meter
menuju masjid Salman ITB, saat itu hujan mulai turun bertahap rintik – rintik dan
deras akhirnya permanen hingga menjelang maghrib.
Nasi Liweut BMC yang menjadi pilihan Ita adik Erlina, Affan putera sulung Ita dan Kak Dian (pict : dk.pribadi) |
Cukup lama juga menanti Erlina
Ilyas, perut Bunda sudah menuntut jatah . . . meskipun yakin akan makan
berjamaah mengingat kota Bandung yang jalan rayanya sulit di prediksi makan di
kantin Salman jalan teraman yang saya lakukan pertimbangannya khawatir masuk angin
dan jatuh sakit.
Menu sederhana sedemikian nikmat sungguh
anugerah Ilahy dengan Rp 17.500 bisa santap dengan beberapa menu : ikan teri sayur
bobor dan risoles ayam mie hun dan telur puyuh imitasi.
Menunggu Erlina sudah menjadi tekad
hari itu, meskipun sudah lepas dzuhur berjumpa sekitar jam 14.15 an . . .
Lirik - lirik telur puyuh imitasi sepertinya harus kembali ke kantin mesjid Salman ITB untuk berburu kuliner yang tengah ngetren di kalangan remaja dan dewasa nanggung, konon berasal dari negeri Tirai Bambu, tapi menunggu saat tepat . . .
Lirik - lirik telur puyuh imitasi sepertinya harus kembali ke kantin mesjid Salman ITB untuk berburu kuliner yang tengah ngetren di kalangan remaja dan dewasa nanggung, konon berasal dari negeri Tirai Bambu, tapi menunggu saat tepat . . .
Tidak perlu baper, ini sich namaya Lumpia ayam (pict : dok.pribadi) |
Entah idea dari siapa kami menuju
BMC (Bandung Milk Center)
Erlina kurang bersemangat melihat
daftar menu dan sempat komplen pada adiknya Ita dan Kak Dian sepupunya.
Bunda tidak terlalu ambil pusing
dengan menu yan disajikan dan suasana disana yang utamanya sudah berjumpa.
lumpia ayam BMC (pict : dok.pribadi) |
Sebagaimana sikap Erlina yang lancar
dan pandai berceritera ia menumpahkan berbagai kisah perjumpaannya dengan sesama
sahabat diantaranya : Karson Tanamal, Syaiful Munir, Nurfarida Achmad, Zainita Zaito, Artita,
Diniyah Putri Desnati dan Urneli juga Elida termasuk Harmaini Anar.
Yamin kuah BMC yag dipesan Erlina (pict : dok.pribadi) |
Ingatan – ingatan indah menggebu
membangun kenangan merona masa lalu . .
. harum semerbak dan bahagia mengingatnya, demikianpun mukimin Sidney hampir
lebih dari 35 tahun seakan flashback mengenang berbagai kepahitan hidupnya
paska diforce dengan suaminya kepahitan yang membekas tajammenghujam ke ulu
hatinya.
Yoghurt Lechy BMC menjadi penutup perjumpaan (pict : dok.pribadi) |
Semua memang memiliki kisah dengan
berbagi kita semua semoga bias menjadi ibrah dan pantang putus asa terhadap
berbagai anugerah ujian yang menimpa.
Menu – menu yang terhidang adalah
pelengkap dari pertemuan yang kami laksanakan meskipun kepuasaan tidak kami
dapatkan karena kasipnya perjumpaan ini.
Area depan Mesjid Salman ITB saat hujan tak ingin reda (pict : dok.pribadi) |
Akan tetapi bisa berjumpa adalah hal
yang mewah sekali dalam hidup Bunda dan wajib selalu kita syukuri, di BMC kami sempat menyaksikan kiriman video banjir
di sekitar jalan Pasteur. Aneh saja jika penting Bunda komentari.
Senin 23 Muharam 1438 H
Belum ada Komentar untuk "Kembali Berjumpa Erlina Ilyas Mukimin Di Sidney"
Posting Komentar