Mencari Figure Keluarga Muslim
Menghancur negeri cantik ini yang
bernama Indonesia salah satu caranya adalah hancurkan keluarga – keluarganya,
sibukkan mereka mencari harta, lupakan tentang hubungan shilah ar rahiim pupuk
mereka supaya cinta dunia (hubbuddunya).
Hubbud_dunya inilah yang kemudian menjadi komoditas
kehidupan bahkan semacam produk fabrikan (menjamurnya faham materialisme) yang
di pasarkan dengan promosi yang teramat
gencar plus biaya tanpa batas, akhirnya tatanan sosialpun hancur dan kita
kehilangan figur keluarga ideal karena sehari – hari setiap jam berita yang
kita lahap di media elektronik adalah tentang perselingkuhan, perzinahan dan
perceraian, pembunuhan anak pada ayah
atau ibu bahkan nenek. Berita – berita horor, mesum dan jahiliyyah global demikian inilah justru trending topik dan ajaib menjadi viral.
Tulisan edisi perdana OnedayOnepublish99days Bunda coba sepintas ( belum menggali data ni . . . ye ) menyorot tentang situasi dan kondisi keluarga
di lingkup kecil atau lokal kemudian mari kita sama – sama berjuang mencoba
menyisihkan waktu (dheu . . . Bunda #sok_pura_pura #sibuk) dalam satu hari satu ayat sebagai
panduan suci yang teramat penting kita kaji bersama, karena masih libur sampai 10 Januari 2017
setelah dinas pasti biasanya akrobat jumpalitan kembali ke tekape kemungkinannya
hanya satu pekan satu kali saja cukup satu ayat.
Semoga Allah anugerahkan kehidupan yang barokah.
Amiin.
Para muslimah tentu sudah mafhum bahwa kita hidup pada masyarakat
agamis yang tanda tanya, saksikan ketika para Bundanya berbusana rapih
tertutup ala hijab syar’i kemudian
puteri – puterinya berpakaian tapi telanjang (istilah ini sempat Bunda baca dalam salah
satu hadis) bukan sekedar tontonan di
sinetron atau menyaksikan para artis yang begitu bebas berbusana model
jahiliyah global itu akan tetapi kita
melihat dan menyaksikannya disekeliling kita iya memang tetangga kita, kemudian kitapun maklum . . . . kemudian kitapun pura – pure tidak
peduli, kemudian kita memilih diam dan
membiarkannya.
Bangsa ini sudah berpuluh tahun
kehilangan figur keluarga panutan, entah
keluarga siapa yang bisa kita jadikan rujukan,
dulu sering disebut – sebut keluarga Bung Hatta adalah keluarga
berpendidikan dan sederhana, keluarga
beberapa Kiyai atau Ajengan bisa juga kita gali diantara keluarga besar KH.
Hasyim Ashari, keluarga KH. Achmad Dachlan, keluarga Abah Anom dari Pondok
Pesantren Suryalaya, keluarga Uwa Khoer Affandi dan keluarga Ilyas Ruhiyat dari
Pondok Pesantren Cipasung.
Ahya . . . keluarga – keluarga uswah
yang bisa kita jadikan referensi hilang tenggelam dengan munculnya dinasti baru
keluarga celeb yang menjadi pembahasan rutin di angkot dan warung kopi bahkan
di cafe – cafe ABG gaul, langsung ataupun tidak langsung gaya hidup mereka
ditiru. Maka kehancuran moral secara terang benderang tampak dihadapan kita.
Jangan sampai kehilangan arah
sehingga tersesat dan menyesatkan,
berlindung pada Allah dan mohon petunjuk pada Nya agar memperoleh
keselamatan juga mendapat derajat khusus disisiNya dan disisi para kekasihNya yang mulia, Inshaa Allah.
Kemana kita akan mencari figur
panutan agar dapat kokoh menapaki kehidupan yang teramat kompleks dan crowded .
. . kembali kepada al Qur’an dan Allah nyatakan dalam salah satu ayatnya,
Inna Allaaha isthafaa aadama wanuuhan wa aala Ibrahiima a aalaa ‘Imraana’alaa al ‘aalamiina
Sesungguhnya Allah telah
memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran melebihi
segala umat (dimasa mereka masing – masing). QS. Ali_Imraan /3 : 33
Jangan ragu copy paste cara hidupan para Nabi yang disebutkan
Allah, yaitu : Adam as, Nuh as Ibrahim Ismail dan Keluarga Imran karena
memang mereka itulah pilihan Allah SWT. sebagaimana ayat tsb menegaskan, kemudian muncul bermacam pertanyaan
diataranya dua contoh ini :
1.
Bagaimana cara
copy pastenya . . . ( naach ini
pertanyaan awal, harus segera di
jelaskan wkwkwk . . . lanjut dulu )
2.
Memangnya mereka bagaimana mengelola keluarganya . .
. (tuuh khan muncul lagi
pertanyaan) akan Bunda tulis secara bertahap please deh 99 days – one day jadi
ada sisa 98 days hehehe . . . semoga ada kesempatan usia.
Bunda lanjutkan dahulu mengenai ayat ini ya . . . .
Jika kita membaca dengan seksama makna (terjemahan bebas) dari QS. Ali Imran (3) : 33
dapat kita amati bersama bahwa dalam beberapa ayat ini dua kali disebut
nama Imran.
Yang pertama adalah QS. Ali Imran (3) : 33 ; yaitu Imran Ayah Nabi Musa as., sedang
yang kedua adalah pada ayat 35 yang dimaksudkannya adalah Imran Ayah Maryam ( AlQur'an dan Tafsirnya, UII p.564 ) Kakek dari Nabi Isa as.
Para Nabi dan Rasul memang di pilih Allah sebagai role model, dan
keutamaan mereka adalah tunduk dan patuh terhadap semua perintah – perintah Nya; penting di catatkan bahwa dampak dari
kepatuhan pada Allah mereka bersih dari dosa – dosa, nah kita seperti apa ? Perjuangan utama kita adalah memahami dahulu perintah – perintah Allah
termasuk ayat – ayat tentang keluarga Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Ismail as
termasuk keluarga Imran as.
Senin Mubarokan, 2 Rabi'ul Akhir 1438 H
Senin Mubarokan, 2 Rabi'ul Akhir 1438 H
Referensi :
Tafsir Nurul Quran Sebuah Tafsir Sederhana Menuju Cahaya AlQuran. Allamah
Kamal Faqih Imani. Jilid 3 Jakarta :
Penerbit Al Huda, 2003 M / Syawwal 1424 H
Al Qur’an Dan Tafsirnya Jilid I Juz. 1 2 3. Universitas Islam Indonesia, Yoygyakarta : PT. Dana Bakti Wakaf, 1991
Belum ada Komentar untuk "Mencari Figure Keluarga Muslim "
Posting Komentar