Hari Bumi Tidak Segempita Hari Kartini
22 April pukul 06 : 21
Kabut
menebal . . .
Menuju
Maribaya . . . . .
Rasanya
kiri kanan jalan kumuh dan berantakan
banyak
poster kampanye, promo produk . . . apalagi . . . apalagi
Tujuan
menuju The Lodge Maribaya Escape to Nature
Memperingati
Hari Bumi
Mari
Bertanam pohon . . .
“Hari Bumi” berbisik hanya sekedar mengetuk pintu hati
bahwa senyatanya tidak gegap gempita terasa hening dan sepi tidak ada yang peduli tentu saja semua masih
teringat Kartini mungkin sebagian Ibu Guru
masih bebenah kostum kemarin usai karnaval atau berkebaya khusus dan
kesibukan lain yang masih tersisa usai persiapan panjang mengenang Kartini
meskipun ada juga sebagian yang sinis bahwa Kartini adalah mitos.
Jika saja Kartini masih menyaksikan gerak langkah dan kiprah para
kaum perempuan sekitaran Jawa di Nusantara ini mungkin ia pun akan mengatakan
sesuatu yang lebih bermakna dan penulis yakin sang Ibu yang rajin curhat lewat
tulisan akan mendukung gerakan menyelamatkan bumi dengan “caranya”.
Biarkan Hari Bumi sepi tanpa publikasi bahkan tanpa itupun dalam al Quran kata bumi dan
bumi bertebaran minimal satu ayat
ini saja coba kita maknai dalam hati :
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
diantara keduanya dengan sia – sia . . . . “
QS. Saad (38) : 27
Mencoba memahaminya paling
tidak bumi ini diciptakan oleh Allah SWT dengan tujuan untuk makhluknya bernama manusia
agar dapat mengolah dengan sebaik – baiknya demi kesejahteraan dan kemakmuran
penduduk planet kita semua, sebaliknya
jika mereka tidak peduli dan mengolahnya demi keserakahan . . . tunggu ya
kehancurannya, bahkan kinipun telah
tersaksikan kehancuran dimana – mana menjadi tontonan rutin bencana alam di seluruh wilayah Indonesia
seperti kabut asap, kebakaran, longsor dan sebagainya.
The Lodge Maribaya Escape To Nature
Pesan Bang Aswi komandan blogger Bandung :
“Besok datang sebelum jam 07.00 pagi disana akan melaksanakan apel Hari Bumi bersama para relawan, di tunggu
di gerbang The Lodge”.
“InsyaAllah Bang kami usahakan sepagi itu”
Jam 05.30 meluncur menuju Maribaya dari desa Ciburial kecamatan Cimenyan
menggunakan roda empat dan bersyukur ada yang siap mengantar, lalu kabut tebal menutupi pemandangan di sepanjang
jalan dinginpun mulai merayap, beruntung
jalanan masih relatif sepi dan lancar tidak sampai satu jam sudah tampak gunung, langit, hutan pinus dan perkebunan
sayuran memancarkan aura perdamaian dan
kebahagiaan hijau mendominasi lingkungan sekitar desa Cibodas.
Kendati kami menempuh perjalanan hampir sepanjang lebih kurang lima kilometer penulis menyaksikan bahwa jalan rusak teramat parah kami melaluinya berasa naik perahu bergelombang dan ombak yang
cukup ganas, sangat tidak nyaman juga heran saja jika setiap long week end
seperti diungkap Andarmanik ( Ketua
Lodge Foundation) ada sekitar 9000
pengunjung dengan rela menuju The Lodge Maribaya Lembang.
Sesampainya di Cibodas masih sepi dan area parkir mobil juga
motorpun tampak kosong melompong kabut telah pergi, berganti sinar Matahari
yang ramah dan birunya langit seakan isyarat bahwa hari ini tidak akan
turun hujan ke bumi.
Penulis melihat saat menuju gerbang The Lodge berjajar rapih saung –
saung bambu yang telah disiapkan panitia dengan sederhana bermodel etnik Jawa –
Barat, ini pun masih kosong baru di
pasang tulisan “RW . . .”
Baru saat siang menjelang pulang rupanya saung – saung itu untuk
bazaar penduduk setempat dalam rangka memeringati Hari Bumi. Sepintas banyak
aneka sayur segar di jajakan.
Akhirnya sebanyak tujuh peserta perwakilan blogger Bandung yang
akan turut serta apel . . . telah
berkumpul, mereka masih pada muda dan
penulis paling sepuh di bandingkan dengan ke tujuhnya.
Kami pun secara bertahap di angkut ke arena parkiran yang lebih
luas, maka di lokasi tersebut berangsur juga dari menit kemenit peserta apel
berdatangan diantara yang hadir ada
unsur masyarakat dari masing – masing RW sebanyak sepuluh orang berdasarkan 17
RW sehingga total keseluruhan sebanyak seratus tujuh puluh orang plus
blogger, para pejabat pemerintahan
Kelurahan dan relawan – relawan dengan kostum oranye.
Diantara undangan khusus The Lodge Maribaya Escape to Nature adalah
Kepala Desa Cibodas Kecamatan Lembang – Bandung Barat Dindin Sukaya, beliau sempat menyampaikan beberapa karakteristik desa yang berada dalam
pengawasannya katanya Desa
Cibodas luas wilayah 1273.44 ha Ketinggian : 1260 dari permukaan laut dengan jumlah penduduk sekitaran
12 ribu jiwa lebih, beliau akan selalu
mendukung upaya pelestarian lingkungan dan penyelamatan bumi, dengan ramah dan gembira Pak Kepala Desa
menginformasikan bahwa Cibodas adalah Desa Percontohan skala Nasional, ini
salah satu tulisannya :
Mampu Kelola Bumdes Cibodas Bisa
Jadi Desa Percontohan
http://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/2015/04/15/323669/mampu-kelola-bumdes-cibodas-bisa-jadi-desa-percontohan
Saat menunggu untuk memulai apel
upacara Hari Bumi kamipun sempat berbincang – bincang dengan Owner The Lodge
Escape to Nature.
Perempuan separuh baya dengan blus
berwarna putih sederhana, celana jeans dan sepatu boot tampak energik ia
memperkenalkan diri dengan nama Heni Smith lancar berbahasa Sunda, sedikit
mengisahkan bahwa tanahnya sudah 12 tahunan tidak di optimalkan hanya di olah
sebagai kebun sayuran.
Kemudian muncul idea untuk membangun
camping ground kegiatan sudah di mulai secara bertahap sejak 2015, kami siapkan 13 tenda dengan pemandang sun
rise dan 12 tenda dengan suasana sunset.
Konsepnya tenda di bangun secara
permanen disiapkan selimut, Kasur dan sleeping bag, handuk shampoo juga sabun
mandi ala hotel dan rumah makan hawu ala prasmanan.
Sesungguhnya visi Heni Smith adalah
proteksi alam agar terjaga dan tidak rusak,
ia tidak menduga ternyata arena camping yang dia bangun banyak yang suka sehingga di kembangkan dengan
melengkapi fasilitas lainnya seperti : sky tree, bamboo sky, zip bike dan mountain
swing.
Adapun luas tanah yang di optimalkan
sekitar 1.9 ha dengan pepohonan sekitar 1000 batang di dominasi pinus, akasia
dan sisanya pucuk merah (oleiana) baca juga :
Si Pucuk Merah Oleiana Kering Di
Sepanjang Jalan Protokol Kota Bandung
http://www.kompasiana.com/rosmadewi/si-pucuk-merah-oleina-kering-di-sepanjang-jalan-protokol-kota-bandung-juara_54f40653745513a02b6c8466
Seiring perkembangan pengelolaan The
Lodge maka di launching untuk umum sejak April 2017 bersamaan dengan itu pula
akhirnya di bentuk pula Lodge Foundation.
The Lodge Foundation bersinergi
dengan pemerintah setempat membina masyarakat sadar
mengelola sampah dengan cara mengklasifikasikannya ( jadi inget programnya
eccocamp )
Green Up Dan Clean Up
Memperingati hari bumi (Earth Day)
yang telah di populerkan sejak 1970 setiap 22 April menjadi momen
istimewa bagi penulis salah seorang utusan #bloggerBandung dan hadir di Antara relawan
Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi
terhadap planet yang di tinggali manusia ini yaitu bumi, dicanangkan oleh
Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson
pada tahun 1970
Jaringat Hari Bumi (Earth Day Network) adalah yang mengkoordinir
secara global 175 negara agar memperingati Hari Bumi.
#haribumi #earthday2017 #greenUp #cleanUp #lodgeMaribayaLembang
#cibodas #BandungBarat #bloggerBandung
beberapa anggota TKM (Tim Kerja Masyarakat) sebagai penanggung
jawab pengelola sampah.
Belum ada Komentar untuk "Hari Bumi Tidak Segempita Hari Kartini"
Posting Komentar