Ingin Berpisah
Dahulu saya sama sekali tidak mengenalnya, terkait apapun tentang dia.
Yang paling saya rasakan akhir – akhir ini bahwa sesungguhnya dia
adalah penggonda ulung yang sulit dibendung rayuannya
Sebenarnya jika boleh memilih yang terbaik bagi kepentinggan saya
dalam berbagai hal saat ini termasuk
juga demi ketenangan berfikir berharap
sama sekali tidak mengenal dia sejak awal meskipun ada
berbagai resiko yang harus di tanggungkan.
Saya akui dengan sejujur – jujurnya bagaimanapun dia berjasa dalam
kelangsungan dan kelancaran kehidupan bertetangga atau apapun yang terkait
dengan kemudahan pasti dia tak akan
menolak untuk membantu.
Saya biasa berhubungan dengan lingkungan guru, ibu – ibu tetangga sekitar rumah kadang jumpa
sebulan sekali saat mereka lewat di halaman,
dan ibu – ibu sesama orang tua murid di madrasah mengaji iqra pada sore
hari dan yang lebih luas ada berbagai komunitas yang lancar jaya bersama dia.
Tetapi sekarang saya mencoba memisahkan diri untuk tidak berdekatan
dan minta pertolongannya ingin rasanya berpisah selama – lamanya, menyepi tanpa dia.
Kegiatan – kegiatan rutin yang saya lakukan sama sekali tidak
pernah direcoki sama dia yang merasa paling beda.
Tampilan dia memang berbeda tidak seperti yang kebanyakan tapi
biarlah perlahan mencoba beradaptasi untuk saling mengenal lebih.
Baiklah kita berpisah dengan cara bertahap untuk saling berjauhan
mulai saat ini, dengan membujuk hati dan
menguatkan jiwa kita . . . end.
End ya.
Bada shubuh hingga dzuhur
Bada dzuhur sehabis shalat dan melaksanakan berbagai amalan tergoda
lagi membukanya sang gawai dengan berbagai aplikasinya.
Tulisan ke #2 latihan flash fiction bersama Carolina Ratri
Belum ada Komentar untuk "Ingin Berpisah"
Posting Komentar