Merah Putih Jangan Terkoyak Lagi, Mari Kita Jaga Tetap Utuh
Merah Putih Jangan Terkoyak, Mari Kita Jaga Tetap Utuh
( Masukan Untuk MPR ke Depan )
Bang @Zul_Hasan (pict :dok.pribadi) |
Satu hari sesampainya di rumah penulis mencoba melihat – lihat isi
goody bag yang diserahkan sebagai cindera mata pada masing – masing netizen
(warganet) saat perjumpaan dengan Ketua MPR RI
Dr. (HC) Zulkifli Hasan, S.E., M.M pada hari Senin, 11 Desember 2017 M., acara kece’ seseruan di Gathering Netizen MPR dan BloggerBdg
Salah satu ucapan Zulkifli Hasan dalam pembuka kalimah disore hari
itu, menyampaikan pesan kepada warganet
untuk tidak memanggilnya dengan sematan
“Yang
Terhormat Ketua.” Sepertinya beliau mencoba membangun keakraban
suasana bagi seluruh blogger Bandung yang sempat hadir pada acara kumpul bareng
MPR untuk yang kedua kalinya.
“Panggil saya biasa saja Bapak, Abang tanpa sebutan Ketua.”
Kamipun semua berusaha
menyesuaikan diri dengan harapan dan keinginan Bang Zulkifli Hasan, kemudian suasanapun
mencair hingga akhir acara. Ending – nya kamipun mengenang
situasi harmonis antara
rakyat umum dengan petinggi negeri ini mungkin teringat selalu hingga menutup mata.
Silahkan singgah di tulisan ini :
Suprise . . . bagi diri ini karena penulis dan kami semua
memperoleh sesuatu yang lebih bermakna
dari cindera mata lainnya, yaitu : ada
berbagai macam informasi tentang
apapun terkait MPR – RI semua di cetak secara eksclusif dan sungguh menarik dengan desain yang anggun
juga berwibawa penting penulis paparkan disini demi menyatakan sesungguhnya
para petinggi di MPR itu tidak main – main mensosialisasikan betapa urgennya
kesadaran warga bahwa empat pilar musti kita segarkan kembali.
Penulis sangat yakin bahwa
warga Indonesia sudah pada tahulah apa
itu Pancasila, mereka juga sering
mendengar kata Undang – undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945, NKRI dan Bhineka Tunggal
Ika.
Sesungguhnya empat pilar itu hal yang tidak terlalu asing
dipendengaran kita bahkan
sedemikian care telinga rasanya akan
tetapi memang makna hakikinya hampir hilang tercerabut gawai . . . ( pasti hanya mereka yang tekun bergawai
ria, belum diet gawai ni baru sebatas
rencana . . . ! ).
Nah . . . kan sesungguhnya empat pilar inilah yang tengah disosialisasaikan pada seluruh penduduk
negeri ini dari berbagai level, profesi, latar belakang, suku dan bahasa
ditembus agar visi dan misi MPR RI dapat diwujudkan by proses.
Kami warga net (netizen) saat mengikuti acara dari awal hingga akhir Gathering Netizen
MPR dan BloggerBDG mendengar dengan
seksama ucapan ramah dari Bang @Zul_Hasan agar berani mengungkapkan hal – hal
apapun yang ingin diungkapkan,
“Beranilah berbicara karena MPR adalah merupakan rumah kebangsaan seluruh
bangsa Indonesia.”
Kata yang diucapkan terkait rumah kebangsaan seakan menjadi
kata kunci bersatunya lapisan bawah (grass root) dengan para petinggi negeri ini ; ternya . . .
dan rupanya rumah kebangsaan merupakan visi misi dari MPR RI yang
tertera indah dalam salah satu flyers cetakan biru pupus dengan huruf – huruf yang
cukup tajam sehingga tidak sulit membacanya meskipun usia Bunda sudah mendekati
56 tahun.
Pak Zulkifli beserta Pak Ma'ruf Cahyono (pict: dok.pribadi) |
Mari coba sedikit kita fahami bersama tentang visi misi ini agar khalayak sedikit ataupun banyak, serius ataupun sejenak menyimak bahwa MPR RI
memiliki mimpi kedepan yang kita semua mesti kerja bareng mewujudkannya dalam
bentuk apa maka bisa kita fikirkan bersama,
minimalnya kita faham dulu !
VISI MPR RI :
MPR
MENJADI RUMAH KEBANGSAAN,
PENGAWAL IDEOLOGI
PANCASILA, DAN
KEDAULATAN RAKYAT”
Adapun
diantara Misi MPR RI adalah :
“Melaksanakan wewenang dan tugas konstitusional Majelis
Permusyawaratan Rakyat sesuai dengan ketentuan UUD NRI Tahun 1945 dan peraturan
perundang – undangan dengan berlandaskan asas legalitas, asas
kekeluargaan, musyawarah dan gotong royong.”
Kita semua meyakini bahwa barang cetakan yang dibekalkan kepada
warganet tujuannya agar di baca,
difahami dan dimengerti juga diimplementasikan dalam realitas kehidupan sehari
– hari.
Karena warganet yang menjadi salah satu komunitas yang ‘berbeda’ artinya Bang Zulkifli request
khusus untuk menjumpai special Blogger Bandung ditengah berbagai kepadatan
acara demi acara yang beliau emban
sehingga ada perasaan yang muncul
turut bertanggung jawab untuk mewartakan hal – hal positif tentang kiprah MPR
mengayomi warga masyarakat . . .
Secara garis besar barang – barang cetakan itu akan menjadi dokumen
yang cukup berharga diantaranya :
Komentator kelangkaan gas . . .
Gambar :dok. Parmadi Budiprasetyo
|
Stiker
Terdiri dari :
- Sosialisasi
Empat Pilar dengan bentuk oval dan bentuk bulat mirip bundarnya Matahariatau Bulan saat kita
mampu menyaksikan keduanya lewat gambar,
-
MPR
Rumah Kebagsaan Pengawal Ideologi Pancasila.,
kesemuanya telah dikeletek dan di
sematkan dalam buku note book yang juga cindera mata dari Lembaga Tinggi Negara
RI. (haru dan bangga mendapatkannya)
Flyers:
Lembaga Pengkajian MPR, tidak main – main saat membacanya orang –
orang pandai ( intelektual) yang berkumpul di lembaga ini sehingga penulis
angkat topi untuk kegiatan mereka berharap apa keinginan masyarakat dalm
pengelolaan negara ini terwujud.
Sidang, tentu saja
disini digambarkan berbagai macam terkait sidang, ada rapat, keutusan, kuorum
pengambilan keputusan, termasuk jenis rapat dan sifat – sifat rapat. Ini bukan
Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS), maka mencoba membacanya
dan memahaminya saja cukup menguras energi.
Royalti . . .kumaha damang, Bang Aswi menanyakan pajak buku yang tidak manusiawi
Gambar:dok. Parmadi Budiprasetyo
|
Namun bagi penulis membaca flyers sedang sidang dan kuorum ini
mengingatkan pada satu guru PMP tersantun yang menjelaskan apa yang tercantum
beberapa kali pertemuan itu masa tahun 1979 saat masih Aliyah (SMA) tentu saja
sebagai murid mendengarnya terasa menyiksa . . . baru sadar dan mengerti kali
ini, intinya menyelenggarakan negara itu
tidaklah mudah. Guru tersebut telah almarhum nama beliau Pak Abdul Ghani masih melekat namun
kami biasa memanggilnya Ayah.
MPR Rumah Kebangsaan Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan
Rakyat, gambaran jelasnya adalah kiprah
semua perangkat yang ada di MPR berusaha memberikan pemahaman pada rakyat
dengan ratusan kegiatan yang bisa kita pantau dari media sosial baik itu
website, instagram dan twitter demilian facebook.
Poster mini terdiri dari :
-
MPR
Rumah Kebangsaan Pengawal Ideologi Pancasila.
-
Manifesto
Ini Baru Indonesia
-
Sosialisasi
Empat Pilar
-
Mari
Kita Wujudkan Janji – janji Kebangsaan Indonesia
-
Pimpinan
MPR RI periode 2014 – 2019
-
Implementasi
Sila – sila Pancasila
(Penulis tengah berfikir di ruangan manakah poster mahal ini perlu
kami pasang untuk menghargai nilai yang terkandung dari kalimat – kalimat kebangsaan
mengingat pondok kami sempit dan tidaklah memadai untuk memasang demikian
banyaknya)
WargaNet bersama Ketua MPR RI (gambar: dok. Bang Aswi) |
Buku saku jelas tentang tap –tap MPR dan Kedudukan Tugas dan
Wewenang MPR ; energi mesti disiapkan
untuk membaca bab demi bab dan pasal sungguh tidak mudah memahaminya.
Majalah MPR dengan tulisan
bold : Perlukah Payung Hukum Pancasila Sebagai Dasar Negara, memang
bukan majalah hiburan dan majalah artis disini merangkum berbagai kegiatan MPR
keseluruh penjuru negeri. Bagi yang
tidak memiliki passion memang terasa betapa formalnya meskipun ada ulasan olah
raga, film dan kegiatan mahasiswa.
Penting tidak penting majalah ini menjadi porto folio bagi seluruh
jajaran MPR, semangat ya . . . Buibu dan Pakbapak, yang bisa penulis komentari
majalah edisi lux ini cukup menarik.
Gathering Netizen MPR dan BloggerBdg
Membuka satu demi satu cindera mata berharga berbentuk cetakan –
cetakan edisi lux sambil santai – santai
minum cappuchino sachetan murah hanya seribu lima ratus rupiah, dan kemudian
jika saja kita tidak sedang emosi pasti kita cukup mengapresiasi apabila memang
fahami akar filosofi hidup kita.
Memang implementasi yang diurai relatif sangat sempitlah ya, akan tetapi jika kita mau mengamalkannya
cukup memadai untuk mengeratkan rasa persatuan dan kebhinekaan yang teramat
sulit jika hanya satu agama, satu suku,
satu bahasa dan satu budaya ndaklah.
Kita menjadi penting mengapresiasi kecerdasan peletak dasar
filosofi bangsa ini, paling tidak yang
sederhana itu mari kita baca dan fahami dengan seksama, ndak perlu pakai bete’ jika kamu atau putera
dan puteri kamu kelak jadi anggota dewan maluuu . . . jika tidak hafal dan
tidak faham butir – butir ini cus lah kesini :
IMPLEMENTASI
SILA – SILA PANCASILA :
Ketuhanan Yang Maha Esa ((( berlambang bintang )))
-
Berhenti
saling menyakiti, mulailah salaing
menghargai
-
Berhenti
saling merendahkan, mulailah menghormati
perbedaan
-
Berhenti
takabur, mulailah bersyukur
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab ((( berlambang rantai )))
-
Stop
marah – marah, mulailah bersikap ramah
-
Berhenti
memaki, mulailah memakai hati
-
Berhenti
curiga, mulailah menyapa
Persatuan Indonesia (((
berlambangkan pohon beringin )))
-
Berhenti
berseteru, mulailah menyatu
-
Berhenti
memaksakan, mulailah berkorban
-
Berhenti
mencari perbedaan, mulailah
bergandengan tangan
Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan perwakilan ((( kepala banteng )))
-
Berhenti
silang pendapat, mulailah mencari
mufakat
-
Berhenti
besar kepala, mulailah berlapang dada
-
Berhenti
bersilat lidah, mulailah musyawarah
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Indonesia ((( padi dan kapas )))
-
Berhenti
malas mulailah bekerja keras
-
Stop
diskriminasi, mulailah toleransi
-
Berhenti
menang sendiri mulailah berbagi
Silahkan dikritisi dengan sopan pasti akan di dengarkan dan
diperhatikan tentang sila – sila itu dengan lambang – lambang, namun bagi saya
sudah final kita fikirkan hal – hal yang lebih prioritas.
Semoga kita tetap bersatu dan sila – sila itu tidak berhamburan
sehingga pekerjaan anggota dewan yang sudah cukup melelahkan tidak mubazir atau
percuma dengan sia – sia.
Salam Merdeka !
Sekretariat
Jenderal MPR RI,
Gedung Nusantara
III, Lt.5
Jln. Jenderal
Gatot Subroto No.6
Senayan –
Jakarta
Telp. (021)
57895237, 57895238
Fax. : (021)
57895237
e_mail : humas@setjen.mpr.go.id
Belum ada Komentar untuk "Merah Putih Jangan Terkoyak Lagi, Mari Kita Jaga Tetap Utuh"
Posting Komentar