Doa yang Tertolak
Pantai Pasir Putih Situbondo (pict:dok.pribadi) |
Seseorang curhat dengan
perasaan sedih, bahwa dirinya telah
berangkat ibadah hajji berjuang berdo’a di
tempat – tempat suci dan mustajab do’a agar bisa ketemu jodoh dalam hidupnya dan
memiliki anak keturunan.
Kenapa sepulang hajji
satu tahun, dua tahun dan hingga tiga tahun harapan juga cita – citanya kandas, hidup
menyendiri hingga akhir hayat, sedih
berlipat ganda, kecewa sulit
diungkapkan.
Lihatlah kesekeliling
kita ada bahkan banyak perempuan atau satu dua laki – laki yang tidak menikah seumur
hidupnya, dengan berbagai sebab dan
alasan. Pada umumnya mereka tertutup dan penulis
kurang berani untuk membuka tabir dan misteri keadaan mereka yang sesungguhnya salah satunya tentang kesendirian kaum
perempuan, sebagaiaman seseorang ( tidak
perlu disebutkan namanya ) yang sempat
curhat diawal tulisan ini.
Ketika merasa
do’a sudah dihantarkan secara optimal
kepada Sang Pencipta Semesta Alam yaitu Allah
Swt, akan tetapi terkesan Dia tidak menjawab do’anya, putuskah harapan kita terhadap ketentuan
- Nya (?).
Banyak versi tentang
tertolaknya do’a yang penting kita fahami bersama pada akhirnya penulis mendokumentasi berdasar
penelusuran di dunia digital meskipun terasa berat semoga ini menjadi reminder
buat semuanya, sehingga berharap Allah
menurunkan Rahman dan Rahimnya tanpa batas.
Sebab - sebab do’a yang tertolak :
-
Makan dan minum juga pakaian dari yang
haram
-
Tidak khusyu’ dan lalai serta tidak
memaknai do’anya
-
Terburu – buru minta terkabul do’anya
akhirnya meninggalkan do’a
-
Berdo’a yang isinya mengandung perbuatan
dosa atau memutuskan shilah ar rahim
-
Gemar melakukan maksiyat dan apa saja
yang diharamkan oleh Allah
-
Meninggalkan amar ma’ruf dan nahi munkar
serta meratanya perbuatan ma’siyat
-
Tidak bersungguh – sungguh dalam berdo’a.
Bersiap diri mengintrospeksi
diri satu demi satu poin, rasa – rasanya
penting ada seseorang yang membantu memberi dukungan spirit dan membuka keterbukaa pasti
ini sangat menantang.
Fenomena tidak dapat
jodoh
Fenomena Mbak Daun
(bukan nama sebenarnya) usianya kini lebih dari 60 tahun, dia menjadi tua tanpa suami dan hanya berdua
dengan Ibundanya, secara ketrampilan
hidup sangat tidak dikeragui. Memang Mbak
Daun tidak menikah karena tidak mendapat ijin kedua orang tuanya, memang secara fisik menajadi alasan kedua
orang tua melepas anaknya untuk menikah.
Apakah Mbak Daun tidak
berdo’a, penulis yakin dia berdo’a
dengan serius dan sungguh – sungguh, namun Ibunya tidak mengijinkan untuk melakukan
pernikahan dengan siapapun hingga menua dan sendiri.
Allah telah menentukan
takdir Mbak Daun seperti itu, siapa yang
harus dipersalahkan salah dalam berdo’a bisa iya bisa tidak tetapi seakan
selesai jika dikembalikan pada Allah sebagai takdir.
Fenomena tidak
memiliki anak
Keluarga yang tidak
memiliki anak seperti kasus Ibu dan Bapak Murdi (bukan nama sebenarnya), penulis mah yakin beliau cukup dan lebih –
lebih dalam berdo’a tidak memiliki anak akan tetapi mereka menampung anak orang
entah anak siapa diurus disekolahkan dan tinggal di rumahnya.
Bagi orang atau
keluarga yang tidak mampu tentu Ibu dan Bapak Haji Murdi menjadi dewa penolong
bagi banyak orang, sehingga meskipun tidak memiliki anak biologis namun anak –
anak spiritual banyak beliau tolong.
Sehingga disaat do’a
tertolak di sisi lain do’a orang – orang miskin do’anya mustajab karena adanya
kedua orang suami istri yang tidak memiliki anak.
Fenomena tidak
tercapainya cita – cita
“Saya ingin jadi dokter.” (seseorang mengungkapkan ) ternyata koq jadi guru, di mana
salahnya dan apa sebabnya pan tidak sesuai antara cita - cita dengan akhir dari kenyataannya. Allah itu Maha mengatur segala – galanya, maka ketika do’a tertolak bukan berarti
putus harapan dan kegiatan. Menjadi guru
lebih cocok bagi si saya dan lebih dinikmati dan disyukuri karena dengan
menjadi guru baginya tidak mengenal mantan guru, guru ya tetap guru meskipun sudah pension.
Berhusnudzaan Pada Allah Swt
Husnudzan pada Allah
akan meringankan hidup dan kehidupan kita sebagai hambaNya meskipun banyak do’a tidak diijabahn oleh
Nya, karena berbagai hal semoga Allah
jeda, sehingga do’a kita diijabahnNya saat kelak di alam keabadian.
Belum ada Komentar untuk "Doa yang Tertolak "
Posting Komentar